Pin Kayu Si Cepot


Rencana membuat pin kayu dengan tema bernuansa tradisi sudah lama terpatri. Ide tersebut terilhami banyaknya pesanan pin kayu bertema ikon kartun asing atau anime. Mengapa tidak membuat pin kayu ikon lokal? Pemikiran yang datang tiba-tiba, tetapi pelaksanaannya tidak secepat membayangkannya.

Si Cepot adalah ikon yang lekat dengan kesenian wayang golek. Seni tradisi Sunda tersebut memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat, khususnya Jawa Barat. Tokoh wayang golek yang berwajah merah tersebut dikenal karena canda dan humornya, bersahutan dengan Semar (ayahnya), Dawala dan Gareng.

Pembuatan pin kayu Si Cepot merupakan sedikit andil dalam ikut melestarikan kesenian wayang golek. Di tengah-tengah hiruk pikuknya impor budaya asing, pengenalan kembali ikon tradisi masih jauh dari maksimal. Beberapa contoh geliat generasi muda dalam mengangkat kembali budaya lokal, melalui seni kriya, diantaranya dalam bentuk t-shirt, sticker dan lain-lain.

Pin Cepot yang dibuat Rumah Pin Kayu menggunakan kayu ramin sebagai bahan baku. Bahan tidak hanya dibentuk, tetapi juga ditoreh pisau ukir untuk membuat ‘parit’ garis panduan pengecatan. Meski desainnya relatif sederhana, kesulitan pembuatan pin kayu Si Cepot disebabkan karena harus mengikuti bentuk gambar aslinya. Garis dan bentuk desainnya sudah pasti. Ketelitian mengikuti gambar harus ditebus dengan waktu yang cukup lama.

Warna wajah dan border (garis) hitam dibuat sama untuk semua pin Si Cepot (versi 1). Perbedaan dapat dibuat pada warna ikat kepala (iket) yang dipakainya. Iket dengan warna yang sama, masih dapat dibedakan lagi dengan membuat motif yang berbeda-beda.

Post a Comment