Pemilihan Bahan Baku Untuk Membuat Pin Kayu


Apakah Anda penyuka pin/bros kayu dan berminat membuatnya sendiri? Atau Anda mungkin memiliki hobi berkreasi dan ingin mencoba mewujudkan rasa seni dalam bentuk bros kayu? Pin kayu bukan hanya dapat menjadi usaha mandiri kecil-kecilan, tetapi juga dapat menyalurkan bakat seni Anda.

Langkah pertama dalam membuat bros kayu adalah memilih bahan baku yang baik. Kami menggunakan kayu ramin kalimantan yang sudah berupa lembaran tipis dan siap dibentuk. Anda dapat memilih kayu lain, asalkan termasuk jenis yang keras.

Kami merekomendasikan kayu jenis keras, karena meskipun lebih 'berat' untuk dibentuk, tetapi kuat dan tahan lama. Jika cat warna yang melapisi bentuk pin sudah pudar atau lepas karena usia dan terkena pengaruh luar, tergores dan lain sebagainya, asalkan kayu bentuk dasarnya masih utuh, maka dapat dicat ulang (recycle).

Alternatif bahan lain sebenarnya banyak tersedia, bahkan kami pernah menemukan 'pin kayu' yang sebenarnya tidak menggunakan bahan kayu. Mengenai hal ini kami menyarankan Anda tinggal meneliti saja dulu, bahan kayu apa yang tersedia di dekat lokasi Anda dan kelihatannya dapat dibuat pin/bros kayu.

Apakah boleh menggunakan kayu lunak, misalnya kayu sengon atau albasia? Tentu saja boleh, silakan. Tidak ada aturan perundang-undangan yang membatasi jenis kayu apa yang boleh dan tidak boleh dipakai sebagai bahan baku pin kayu :)

Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan:
  1. Apakah bahan pin kayu dapat dibentuk dengan mudah? Kayu jati dapat dibentuk pin, tetapi jika terlalu keras maka menyulitkan penggergajian dan penorehan.
  2. Jika pun dapat digergaji, apakah kayu tersebut dapat ditoreh? Penorehan (pengukiran) kadang diperlukan untuk pin yang berkualitas lebih baik.
  3. Apakah bahan kayu tersebut getas, mudah pecah atau patah? Pin kayu yang kecil, yang desainnya memiliki detail tertentu, tidak bisa dibuat dengan kayu yang getas.
  4. Apakah kayu tersebut sangat besar pori-porinya? Bahan kayu yang terlalu besar pori-porinya, dan menyerap air dengan sangat mudah, maka akan lebih menyulitkan pengecatan, dan membutuhkan proses lebih panjang.
Anda dapat mencari bahan pin/bros dari kayu sisa olahan yang tidak terpakai, dan kami menyarankan demikian, daripada menggunakan kayu utuh yang sengaja dibentuk tipis-tipis sebagai bahan kayu. Produk pin/bros kayu dari kayu sisa atau hasil recycle memiliki nilai yang lebih baik daripada produk dari kayu mentah asli. Sedikit banyak, kita ikut menghemat penggunaan kayu dari alam ini.

Kayu bahan pin sebaiknya memiliki ketebalan 2,5 mm sampai dengan 4,0 mm, tetapi ada pula produsen pin kayu yang menggunakan kayu pinus dengan ketebalan hingga sekitar 1 cm atau bahkan lebih. Jadi, berapa cm ketebalan ideal pin kayu akan tergantung dari selera dan kebutuhan Anda.

Kayu bahan pin yang siap dibuat dapat dihaluskan dulu sebelum disket atau disket dulu dan dibentuk, baru kemudian dihaluskan untuk menuju proses pembuatan pin/bros kayu berikutnya.

Jika membuat bahan pin kayu setengah jadi terlalu rumit atau beribet, dan Anda lebih memilih ingin berkreasi dengan mendesain dan mengecatnya saja, maka langkah terbaik adalah memesan bahan setengah jadi tersebut kepada pihak yang bersedia membuatnya. Anda cukup memanfaatkan waktu luang untuk melukis saja ^^.

Nah, selamat berkarya...

Post a Comment