Bismillah, Rumah Pin Kayu Kembali


Bismillahirrahmanirrahiim. Setelah 8 tahun lamanya menjalani hibernasi, tidur panjang yang seolah tak berkesudahan, laman Rumah Pin Kayu pada hari ini, Senin (27/10/2025), dengan memohon izin dan rida Allah SWT memberanikan diri mulai menorehkan kembali catatan-catatan sederhana seputar handicraft yang pernah, sedang, maupun akan kami jalani.

Sejatinya, bukan hal yang menyenangkan ketika meninggalkan dunia pin kayu yang pernah sekian lama kami geluti, baik saat sendiri maupun terutama ketika bersama komunitas kecil kami, keluarga Rumah Pin Kayu. Susah senang yang pernah kami jalani, pahit getir dalam tahun-tahun kebersamaan yang penuh arti, membuat sungguh tak mudah untuk menerima kata ‘berhenti’.

Meski domain Rumah Pin Kayu (pinkayu.com) secara konsisten terus diperpanjang setiap tahun, dan tetap ‘hidup’ selama bertahun-tahun ini, tetapi sebagai ruang ekspresi, laman ini boleh dikatakan sepenuhnya mati suri. Tak ada 'tanda-tanda kehidupan' berupa catatan dan gambar baru, atau apapun itu meski hanya satu dua patah kata tentang pin kayu. Tahun demi tahun terus berlalu, Rumah Pin Kayu tak berubah wajah, dalam sepi itu.

Padahal, sejatinya pin kayu sudah menjadi bagian dari identitas kami. Dalam dunia warna, kami pernah mencoba hidup dan meraih arti. Melalui pin kayu, kami berusaha berbagi warna dan arti. Sesedikit apapun itu, melalui pin kayu kami pernah berusaha ‘menyampaikan tanpa berbicara’. Takdir Tuhan lantas berbicara, perjalanan hidup tak selalu indah, dan impian kadang harus berujung kehampaan.

Melalui pin kayu, entah berapa ribu pesan kami kirimkan ke segenap pelosok yang mampu dijangkau di muka bumi ini. Beberapa di antaranya merupakan pencapaian yang tak dapat kami bayangkan sebelumnya, dan sampai saat ini pun masih sulit kami percaya.

Pada masanya, pin kayu alhamdulillah pernah terbang ke Ireland, France, Abu Dhabi, Tehran, Japan, dan tentu saja lebih banyak lagi pengiriman ke beberapa negeri jiran, baik Singapore, Malaysia, maupun Brunei Darussalam. Beberapa kali, pin kayu juga diberangkatkan ke Thailand selatan, menjumpai para peminat di sekitar Pattaya dan sekitarnya.

Usai kebersamaan tim kecil kami berakhir pada titik yang menyedihkan, dan logika membisikkan bahwa Rumah Pin Kayu sebagai sebuah bisnis tak dapat berlanjut lagi, maka dimulailah masa hibernasi itu. Semua proses produksi berakhir, seiring terpisahnya keluarga besar Rumah Pin Kayu.

Tentu saja, yang menyesakkan dada, berhentinya proses produksi itu juga menyisakan berbagai hutang pesanan yang belum terselesaikan, yang menjadi beban di masa yang panjang. Bagaimanapun, hutang adalah hutang yang harus dibayar, dan semoga ada solusi terbaik untuk menyelesaikan.

Sebelum mencoba melanjutkan perjalanan dengan langkah yang tertatih, kami haturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas semua perkara yang belum terselesaikan. Penyebab hal tersebut adalah karena memang Rumah Pin Kayu telah kehilangan kemampuan berproduksi, terutama dengan ketiadaan tenaga terampil yang sudah tercerai berai dan melanjutkan kehidupan masing-masing sesudah berkeluarga ataupun menjalani pekerjaan yang lebih baik.

Ke depannya, laman Rumah Pin Kayu akan lebih banyak menyajikan catatan sederhana, koleksi produk alakadarnya dan mungkin ide-ide yang relevan. Mohon maklum, jika langkah-langkah ke depan pun tak akan mudah, sebab beberapa waktu ini masalah kesehatan dan kemampuan juga menjadi hambatan.

Semoga kita semua selalu mendapat kemudahan dalam mewujudkan niat kebaikan. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.

Post a Comment